Apa Itu Spoofing? Jenis Spoofing Dan Cara Menghindarinya

Spoofing merupakan salah satu cara atau metode yang seringkali di gunakan oleh seorang hacker untuk mendapatkan suatu informasi sensitif seseorang, supaya anda lebih berhati-hati admin disini akan menjelaskan apa itu spofing? Dan cara menghindari serangan spofing yang dapat anda gunakan demi keamanan informasi anda.


Apa itu Spoofing?

Spoofing adalah bisa dibilang jenis penipuan yang kerap kalo dilakukan oleh hacker dengan cara berpura-pura menjadi seorang pembisnis, atau pihak sah lainnya untuk mendapatkan data sensitif, mendapatkan uang, menyebarkan malware, atau tujuan jahat lainnya yang dapat merugikan anda.


Jenis-Jenis Spoofing

Spoofing sendiri terbagi dalam 7 jenis diantaranya sebagai berikut:


1. Email Spoofing 

Email Spoofing adalah jenis spoofing bagian dari phishing attack. Serangan ini disebut Email Spoofing karena kerap kali hacker menggunakan email sebagai sarana untuk menyebar phising atau meminta informasi korban dengan cara mengatas namakan sumber yang terpecaya dan sah untuk mengalabuhi korban.


Melalui email spoofing ini juga hacker akan melakukan berbagai cara untuk memanipulasi korban agar mereka percaya serta memberikan informasi-informasj yang dimilikinya. Bukan cuma itu saja biasanya isi email tersebut berisi link yang mengarah ke situs web yang meminta anda mengisi informasi atau data pribasi anda pada sebuah kolom, selain itu Email juga dapat berisi lampiran berbahaya yang terinfeksi oleh malware.


2. Website Spoofing

Website Spoofing adalah sebuah website/situs palsu yang dibuat semirip mungkin dengan website yang asli. Situs web ini sengaja dirancang dengan desain yang mirip dengan situs aslinya, mulai dari domain, logo, tampilan, sampai halaman login yang biasa Anda gunakan untuk masuk ke dalam sistem. Dari tempat login itulah sang hacker dapat mengetahui username dan password Anda yang terdaftar pada website resminya/aslinya.


3. Caller ID Spoofing

Melalui Caller ID spoofing, hacker dapat membuat panggilan telepon yang terlihat seperti berasal dari nomor tertentu yang dikenal oleh penerima atau menggunakan ID yang menunjukkan suatu lokasi geografis tertentu. Biasanya peretas menggunakan teknik ini untuk menyamar sebagai pihak Bank dan meminta data -data sensitif seperti password, informasi akun, atau yang lainnya.


4.SMS Spoofing

SMS Spoofing atau text message spoofing adalah teknik penipuan yang dilakukan dengan mengirim pesan teks dengan nomor telepon atau ID pengirim yang terlihat berasal dari pihak yang sah atau terpercaya. Dengan teknik ini, peretas dapat menyembunyikan identitas asli mereka di balik ID alfanumerik.


5. GPS spoofing

Teknik spoofing juga dapat dilakukan dengan cara mengelabui lokasi GPS perangkat korban. Teknik ini dapat membuat perangkat berpikir bahwa korban sedang berada di suatu lokasi tertentu, padahal sebenarnya korban berada di lokasi yang lain.


6. IP Spoofing

Peretas akan membuat internet protocol (IP) packets menggunakan source IP address palsu untuk menyamar sebagai pengirim yang sah. IP Spoofing sering digunakan untuk menyembunyikan atau menyamarkan lokasi dari mana peretas mengirim atau meminta data secara online


7. DNS Spoofing

DNS Spoofing juga dikenal dengan istilah DNS cache poisoning. Teknik ini dilakukan untuk mengalihkan korban dari satu situs web ke situs web lain. Teknik DNS Spoofing ini dilakukan dengan cara DNS mengalihkan lalu lintas dari alamat IP yang sah ke alamat IP palsu. Peretas menggunakan serangan ini untuk memata-matai korban, menginstal malware, serta mencuri data sensitif milik korban.


Cara Menghindari Serangan Spoofing

Setelah mengetahui apa itu spoofing dengan beragam jenisnya. Sekarang saatnya Anda mengetahui beberapa cara menghindari serangan spoofing tersebut.


1. Selalu waspada

Peluang keberhasilan serangan spoofing akan menjadi lebih kecil jika korban memahami dan selalu waspada terhadap tanda-tanda spoofing. Ketika Anda membuka email atau sebuah situs web, perhatikan dengan seksama ejaan, tata bahasa, serta struktur kalimat yang digunakan. Web palsu atau email phishing pada umumnya akan menggunakan ejaan yang buruk. 


Selain itu, cek kembali alamat pengirim email atau URL halaman website. Peretas biasanya akan menggunakan alamat email atau URL web yang terlihat sama dengan penulisan yang sedikit diubah. Jika Anda menemukan bahwa web atau email tersebut terlihat mencurigakan, maka jangan membuka link atau memberikan data-data Anda di dalamnya.


2. Konfirmasi ulang ke pihak atau perusahaan yang sah

Jangan mudah percaya ketika menerima telepon yang mengaku dari suatu pihak atau perusahaan sah. Sebaiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu nomor sah yang digunakan perusahaan tersebut dan melakukan konfirmasi sendiri untuk memastikan permintaan tersebut. Meskipun nomor telepon yang digunakan untuk menghubungi Anda terlihat sama dengan nomor yang sebenarnya, Anda tetap harus berhati-hati karena teknik Caller ID spoofing dapat memalsukan nomor penelepon agar terlihat sama seperti nomor yang asli. 


3. Menggunakan program keamanan cyber yang baik

Saat ini sudah banyak program atau software untuk mendeteksi spoofing. Program ini akan bekerja dengan memeriksa dan mensertifikasi data sebelum dikirim dan memblokir data yang tampak mencurigakan. Software tersebut akan memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan spoofing dan meningkatkan kemampuan sistem untuk mendeteksi dan menghentikan serangan sebelum sempat menyebabkan kerusakan di perangkat Anda. Salah satu software yang bisa Anda gunakan adalah malwarebytes.


Demikian artikel ini admin berharap dengan adanya artikel yang menjelaskan apa itu spoofing?, jenis-jenis spoofing dan cara menghindari serangan spoofing ini anda menjadi lebih waspada dan memiliki keamanan yang lebih ketat dan sempurna

DONASI VIA DANA Bantu berikan donasi jika blog ini dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk kebutuhan blog www.cybersinc.com. Terima kasih.
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Unknown
    Unknown 23 Mei 2021 pukul 11.06

    Good article bro

Add Comment
comment url